Senin, 29 Agustus 2011

kampung nenggeng

kampung nenggeng
walaupun gi guyur hujan kampung nenggeng tetap begitu indah dan mempesona dengan keindahan alamnya yang terjaga. kampung nenggeng yang terletak di desa nagrak-ciater-subang,jawa barat ini, menyimpan keindahan alam yang luar biasa,  di kelilingi gunung yang hijau dan tinggi,
berada di sekitar pemandian air panas alam SARI ATER HOT SPRING RESORT. mayoritas penduduk di nenggeng adalah pedagang dan petani. namun sumber daya alamnya sangat cukup, dan angka kemiskinanpun sangat minim.
di sekitar kampung nenggeng terdapat banyak villa yang indah, agar para pengunjung bisa menikmati indahnya kampung nenggeng untuk beberapa lama.. dan ter dapat juga air terjun koleangkat atau biasa di sebut curug tamin oleh warga nenggeng.
pastinya anda ingin mencoba berkunjung ke kampung nenggeng, silahkan dengan senang hati para warga kampung nenggeng akan menyambut anda seperti seorang raja.
selamat berwisata.

Sabtu, 20 Agustus 2011

HACCP

Apa itu HACCP?

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif.
Pada beberapa negara penerapan HACCP ini bersifat sukarela dan banyak industri pangan yang telah menerapkannya. Disamping karena meningkatnya kesadaran masyarakat baik produsen dan konsumen dalam negeri akan keamanan pangan, penerapan HACCP di industri pangan banyak dipicu oleh permintaan konsumen terutama dari negara pengimpor.
Penerapan HACCP dalam industri pangan memerlukan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Disamping itu, agar penerapan HACCP ini sukses maka perusahaan perlu memenuhi prasyarat dasar industri pangan yaitu, telah diterapkannya Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation Operational Procedure (SSOP).
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri pangan dengan penerapan sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan konsumen akan berkurang, memperbaiki fungsi pengendalian, mengubah pendekatan pengujian akhir yang bersifat retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat preventif , dan mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste .

SEJARAH HACCP

Konsep HACCP pertama kali dikembangkan ketika perusahaan Pillsbury di Amerika Serikat bersama-sama dengan US Army Nautics Research and Development Laboratories, The National Aeronautics and Space Administration serta US Air Force Space Laboratory Project Group pada tahun 1959 diminta untuk mengembangkan makanan untuk dikonsumsi astronot pada gravitasi nol. Untuk itu dikembangkan makanan berukuran kecil ( bite size ) yang dilapisi dengan pelapis edible yang menghindarkannya dari hancur dan kontaminasi udara. Misi terpenting dalam pembuatan produk tersebut adalah menjamin keamanan produk agar para astronot tidak jatuh sakit. Dengan demikian perlu dikembangkan pendekatan yang dapat memberi jaminan mendekati 100% aman.
Tim tersebut akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa, cara terbaik untuk mendapatkan jaminan tertinggi adalah dengan sistem pencegahan dan penyimpanan rekaman data yang baik. Konsep yang saat ini dikenal sebagai HACCP ini, jika diterapkan dengan tepat dapat mengendalikan titik-titik atau daerah-daerah yang mungkin menyebabkan bahaya. Masalah bahaya ini didekati dengan cara mengamati satu per satu bahan baku proses dari sejak di lapangan sampai dengan pengolahannya. Bahaya yang dipertimbangkan adalah bahaya patogen, logam berat, toksin, bahaya fisik, dan kimia serta perlakuan yang mungkin dapat mengurangi cemaran tersebut. Disamping itu, dilakukan pula analisis terhadap proses, fasilitas dan pekerja yang terlibat pada produksi pangan tersebut.
Pada tahun 1971, untuk pertama kalinya sistem HACCP ini dipaparkan kepada masyarakat di negara Amerika Serikat di dalam suatu Konferensi Nasional Keamanan Pangan. Pada tahun berikutnya Pillsbury mendapat kontrak untuk memberikan pelatihan HACCP kepada badan Food and Drug Adminstration (FDA). Dokumen lengkap HACCP pertama kali diterbitkan oleh Pillsbury pada tahun 1973 dan disambut baik oleh FDA dan secara sukses diterapkan pada makanan kaleng berasam rendah.
Pada tahun 1985, The National Academy of Scienses (NAS) merekomendasikan penerapan HACCP dalam publikasinya yang berjudul An Evaluation of The Role of Microbiological Criteria for Foods and Food Ingredients. Komite yang dibentuk oleh NAS kemudian menyimpulkan bahwa sistem pencegahan seperti HACCP ini lebih dapat memberikan jaminan kemanan pangan jika dibandingkan dengan sistem pengawasan produk akhir.
Selain NAS, lembaga internasional seperti International Commission on Microbiological Spesification for Foods (ICMSF) juga menerima konsep HACCP dan memperkenalkannya ke luar Amerika Serikat. Ketika NAS membentuk The National Advisory Commitee on Microbiological Criteria for Foods (NACMCF), maka konsep HACCP makin dikembangkan dengan disusunnya 7 prinsip HACCP yang dikenal sampai saat ini. Konsep HACCP kemudian diadopsi oleh berbagai badan internasional seperti Codex Alimentarius Commission (CAC) yang kemudian diadopsi oleh berbagai negara di dunia termasuk Indonesia .

Basic Cooking Methods

Frying frying.jpg (196x160 -- 4423 bytes)
Metode memasak cocok untuk daging kecil atau tipis, ikan dan unggas. Untuk menggeser-goreng, pertama potongan daging kering dengan kertas dapur sehingga mereka coklat dengan baik dan untuk mencegah meludah selama memasak. Jika diperlukan, daging bisa dilapisi tepung berbumbu, telur dan remah roti, atau adonan. Panaskan minyak atau campuran minyak dan mentega dalam wajan berat (wajan). Ketika minyak sangat panas, tambahkan potongan daging, kulit-sisi bawah untuk unggas. Goreng sampai coklat keemasan yang mendalam di seluruh. Putar potongan sering ketika memasak unggas. Untuk daging, giliran hanya sekali. Perhatikan bahwa payudara biasanya memasak unggas sebelum stik drum dan paha. Tiriskan di atas tisu dapur sebelum disajikan.
Stir-frying
stirfry.jpg (195x155 -- 5456 bytes)Potongan daging atau tanpa kulit, tanpa tulang unggas atau ikan dipotong menjadi potongan-potongan kecil dengan ukuran yang sama, baik strip, kubus kecil atau irisan tipis. Hal ini memastikan bahwa daging masak merata dan tetap lezat. Panaskan wajan atau panci sebelum menambahkan sejumlah kecil minyak tinggi merokok titik (lihat The Kurus pada artikel Fat). Ketika minyak mulai merokok, tambahkan potongan daging atau unggas dan tumis dengan bumbu yang Anda pilih selama 3-4 menit sampai matang. Bahan lainnya dapat dimasak pada saat yang sama, atau daging dapat dimasak dengan sendirinya, kemudian dihapus dari wajan saat Anda tumis sisa bahan. Kembali daging ke wajan sebentar ketika bahan-bahan lain yang dimasak.
Sauteeing
Metode ini sangat ideal untuk lebih kecil, potongan tipis daging, ikan berdaging perusahaan, atau burung kecil seperti ayam bayi. Hal ini dapat dikombinasikan dengan braising (lihat di bawah), ketika daging yang pertama ditumis kemudian dimasak dalam saham atau cairan lain. Panaskan sedikit minyak atau campuran minyak dan mentega dalam wajan berat (wajan). Tambahkan daging dan goreng dengan api sedang sampai coklat keemasan, balik sering selama goreng coklat allover. Tambahkan kaldu atau cairan lainnya, didihkan, lalu tutup dan mengurangi panas. Masak sampai daging lembut itu
matang.
 
Casseroling (Pot Roasting)
potroast.jpg (193x175 -- 5810 bytes)Casseroling adalah metode yang baik untuk memasak potongan yang lebih besar dari daging atau unggas, dan sangat baik untuk "daging panggang pot". Memasak lambat menghasilkan daging lembut dengan rasa yang baik. Brown daging dalam mentega atau minyak panas atau campuran keduanya. Tambahkan beberapa saham, anggur atau campuran keduanya dengan bumbu dan rempah-rempah. Tutup dan masak di atas kompor atau di oven pada 325 sampai 350 derajat sampai daging empuk (ini bisa memakan waktu cukup beberapa jam untuk pisau daging besar atau panggang bahu). Tambahkan pilihan sayuran 40 sampai 60 menit sebelum akhir waktu memasak.
Braising
braising.jpg (196x157 -- 6638 bytes)Metode ini tidak memerlukan cairan, dan digunakan untuk potongan yang lunak dari daging, ikan berdaging perusahaan, atau potongan unggas. Panaskan minyak dalam casserole beberapa, ovenproof tahan api dan dengan lembut goreng daging sampai berwarna keemasan di seluruh. Hapus daging dan goreng pilihan sayuran sampai mereka hampir empuk. Ganti daging. Tutup rapat dan masak dengan sangat lembut di atas kompor atau di dalam oven rendah (325 derajat) sampai daging dan sayuran lunak.


Poaching
poachfish.gif (188x185 -- 23396 bytes)poaching Apakah metode memasak lembut yang menghasilkan unggas lembut dan ikan, dan saham yang dapat digunakan untuk membuat saus untuk melayani bersama mereka. Letakkan unggas besar atau potongan ikan, garnis buket atau rempah-rempah lain sesuai selera Anda, bawang prei yang, wortel, dan bawang merah di casserole tahan api besar. Tutup dengan air, musim dan didihkan. Tutup dan didihkan sampai lunak. Angkat unggas atau ikan keluar, membuang garni buket jika menggunakan, dan menggunakan saham untuk membuat saus. Sayuran dapat dicampur untuk mengentalkan saham dan disajikan dengan unggas atau ikan